Cinta Sesaat
Halo-haloan
Cinta sesaat adalah cinta yang menggebu-gebu. Cinta yang sesat. Datang secara tiba-tiba, singgah sejenak, lalu pergi tanpa pamit. Membuat sang pemilik hati bertanya-tanya ke mana perginya. Menunggu hadirnya kembali ke ruang ini adalah hal yang sia-sia.
Mencintaimu tidak pernah dengan hati yang tulus. Hanya dituntut oleh lingkungan. Lingkungan yang kadang bersifat positif atau negatif. Ia egois. Tidak pernah memikirkan bagaimana perasaanmu, kondisi tubuhmu, kegiatan sehari-harimu, dan aktivitas-aktivitas lain yang sudah engkau kesampingkan demi dirinya. Sekarang kau baru sadar, bahwa memprioritaskannya adalah hal yang salah.
Warung kopi, kantin sekolah, jalanan rumahmu, mungkin bisa menjadi sebuah tempat yang penuh kenangan, dan tidak terlupakan untukmu. Tertanam dalam pikiran dan hati yang terdalam. Sulit dilupakan, atau bahkan tidak akan bisa dilupakan, kecuali nyawa yang menjadi taruhannya. Namun, terbalik 180 derajat dengannya. Ia tidak pernah menganggap saat-saat menyeruput kopi panas nan pahit denganmu adalah sebuah momen spesial, atau duduk di kantin saat jam pelajaran kosong di depan warung ayam bakar favoritmu adalah sebuah momen spesial, ataupun jalan kaki berdua sambil berbicara tentang hal-hal lucu siang hari tadi saat menyusuri jalanan kompleks perumahanmu adalah sebuah momen spesial, tidak. Jangan pernah sekalipun kamu berpikir seperti itu, karena hanya akan membuatmu lelah sepanjang hari, dan menyebabkan hari-harimu kacau tak karuan.
Saat itu, hari ulang tahunmu, ia memberimu sebuah kado besar yang mungkin mahal harganya. Sampai sekarang pun aku tidak tahu apa isinya, namun yang ku tahu bahwa kau sangat bahagia saat itu. Membuatku ikut tersenyum dari kejauhan. Tapi entah mengapa, beberapa hari setelahnya, aku tidak melihat kau bersamanya lagi. Mengundang sejuta tanya dibenakku: "ada apa gerangan?".
Zaman ini mempermudah kita untuk mengetahui kehidupan pribadi seseorang. Hal tersebutlah yang aku manfaatkan. Memantau selalu instastory-nya, membaca selalu linimasa Twitter-nya, menjadi orang pertama yang melihat update dirinya di Facebook, walau sebelumnya akunku tak pernah kugunakan lagi sejak SMP. Kini aku tahu, penyebab mereka tak kulihat bergandeng tangan lagi: cinta sesaat.
Seseorang yang selalu hadir di tiap pagi dan malammu, tak pernah terlewatkan sehari pun untuk mengucap selamat pagi dan selamat tidur. Ia adalah orang yang selalu kau cari walau hanya sedetik saja menghilang. Ia adalah orang yang selalu menjadi topik pembicaraanmu saat berbincang denganku. Membicarakan tentangnya adalah salah satu hal yang membuatmu bersemangat dan bangun dari tempat tidurmu walau sedang terbaring lemah sekalipun. Sungguh sia-sia, waktu dan tenaga yang kau berikan kepada seseorang yang tidak benar-benar mencintaimu.
Lantas apa yang membuat ia nekat menyatakan perasaannya saat itu? teman-temannya senang membuat dia menjadi bahan lelucon di tongkrongannya. Menertawakan bersama, walau tanpa mereka sadari bahwa ada orang yang menangis dibalik candaan itu. Tangisan dari mata seorang manusia sempurna yang dicintai oleh banyak orang. Dia tidak pantas memilikimu, akulah harusnya.